Sinopsis dan Teks Ulasan Novel Rindu Karya Tere Liye




Orientasi
Rindu adalah novel yang ditulis oleh Tere Liye. Buku setebal 544 halaman ini menceritakan tentang perjalanan sebuah kapal yang mengangkut jamaah haji dari Indonesia pada  tahun 1938. Kapal itu bernama Blitar Holland. Perjalanan kapal selama berbulan-bulan ini dimulai dari Makassar - Surabaya - Semarang - Batavia - Lampung - Bengkulu - Padang - dan Aceh. Kemudian singgah di Kolombo - Jeddah - dan Rotterdam.

Tafsiran
Menceritakan tentang keluarga Daeng Andipati yang terdiri dari orang tua, seorang pembantu rumah tangga, serta dua anak yang mengikut perjalanan haji ini, yakni Anna dan Elisa. Mereka menjalani lamanya waktu perjalanan haji dengan riang gembira. Seakan tidak pernah mengerti tentang apa yang terpendam di hati Daeng, ayah mereka.

Ada pula tokoh yang bernama Ambo Uleng. Dia adalah seorang pelaut. Hampir seluruh hidupnya dihabiskan di atas lautan. Ambo Uleng  menuruni sifat ayahnya yang seorang pelaut juga. Ia menaiki kapal Blitar Holland tidak dengan tujuan apapun. Tidak untuk bekerja, mengumpulkan uang, atau apapun. Ia hanya ingin pergi sejauh-jauhnya meninggalkan tanah Makassar yang ia jalani melalui kisah pilunya.

Di sisi lain, ada seorang keturunan Cina. Ia sering mengajari ngaji anak-anak di mushola kapal sepanjang perjalanan haji. Anak-anak biasa memanggilnya Bonda Upe. Bonda Upe ini ternyata sedang memendam dosa masa lalunya sebelum memeluk Islam. Hingga tiap malam ia selalu menangisi dosa-dosanya yang dulu.


Dari sini  diceritakan pula Gurutta Ahmad Karaeng, ulama tersohor asal Makassar yang mengikuti perjalanan haji. Beliau rutin melaksanakan solat berjamaah bersama penumpang lain. Gurutta juga meminta izin kepada kapten untuk mengadakan pengajian di atas kapal. Beliau adalah sosok yang selalu memberikan jawaban terbaik atas pertanyaan orang-orang. Namun ternyata ia sendiri telah memendam lama sebuah pertanyaan yang tak mampu seorang pun menjawab.

Evaluasi
Novel ini memiliki alur cerita yang begitu mengalir dan menarik untuk dibaca. Novel ini tidak hanya bercerita tentang perjalanan panjang ke Tanah Suci. Dengan beragam tragedi, konflik, dan serangkaian peristiwa yang menyertainya. novel ini semakin berbobot dengan cuplikan suasana kota Surabaya zaman lampau. Novel Rindu mnjadi bacaan dengan ide yang baru dan segar. Tema perjalanan haji di zaman lampau akan menyisakan kesan tersendiri. Sayangnya buku ini memiliki sampul buku yang kurang begitu menarik dan tidak sebanding dengan isinya yang menarik untuk dibaca.

Rangkuman
Rindu merupakan buku ke-20 karya tere liye. Tetapi, Rindi adalah novel yang tidak biasa dan belum pernah ada di dunia perbukuan Indonesia. Novel ini bercerita tentang perjalanan panjang jamaah haji tahun 1938. Tentang kapal uap Blitar Holland. Tentang sejarah nusantara dan tentang pertanyaan-pertanyaan seputar masa lalu, kebencian, takdir, cinta, dan kemunafikan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks Deskripsi Tentang Tari Remo

Sinopsis dan Teks Ulasan Novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin