Pengertian Konsep Esensial Geografi dan Terapannya

Menuruf Fred L. Whipple, seorang pakar astronomi Amerika Serikat, konsep dasar dalam ilmu geofrafi meliputi Bumi sebagai planet, variasi cara hidup dan karakteristik wilayah, pentingnya wilayah bagi mansuia, serta pentingnya lokasi untuk memahami suatu peristiwa.
Konsep essensial geofrafi terbentuk berdasarkan pola abstrak yang berkaitan dengan gejala konkret geografi. Berikut ini  adalah sepuluh konsep esensial geofrafi yang digunakan untuk mengkaji berbagai fenomena geosfer, yaitu sebagai berikut.


Konsep Esensial Geografi


A.Konsep Lokasi
Konsep esensial lokasi adalah konsep yang berkaitan dengan letak objek di permukaan Bumi. Konsep lokasi dibagi menjadi dua yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif.


  1. Lokasi absolut : lokasi yang bersifat tetap meskipun kondisi tempat di sekitarnya berubah dan ditentukan berdasarkan garis lintang dan garis bujur, contohnya Indonesia terletak di antara 60 LU - 110 LS dan 950 BT - 1410 BT
  2. Lokasi relatif    : lokasi yang dapat berubah-ubah sesuai kondisi daerah sekitarnya. Lokasi relatif suatu tempat dapat dilihat dari tempat lain di sekitarnya. contohnya Indonesia terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia.


B.Konsep Jarak
Konsep jarak merupakan jarak antara tempat dengan tempat lain. Konsep jarak dibagi menjadi dua yaitu jarak absolut dan jarak relatif.


  1. Jarak absolut, yaitu jarak antarwilayah yang diukur dengan satuan panjang. Contohnya jarak antara Banyuwangi dan Jember yaitu 107 KM.
  2. Jarak relatif, yaitu jarak antarwilayah yang mempertimbangkan rute, waktu, atau biaya. Contohnya jarak antara Jakarta-Bandung dapat ditempuh dalam waktu 2 jam menggunakan Bus.


C.Konsep Keterjangkauan
Konsep ini mengkaji keterkaitan jarak dan karakteristik wilayah. Kajian mengenai keterjangkauan untuk mencapai suatu tempat dikaji menggunakan konsep Keterjangkauan/ aksesibilitas. Apabila terdapat jarak yang dekat antara suatu tempat dengan tempat lainnya tetapi kondisi jalannya rusak parah, maka aksesibilitas antartempat tersebut rendah meskipun jarak keduanya dekat.

D.Konsep Pola
Konsep pola mengkaji tentang keruangan objek di permukaan Bumi. Kegiatan manusia dalam memanfaatkan alam membentuk pola-pola tertentu. Seperti contoh pemukiman penduduk di daerah pesisir berpola memanjang mengikuti garis pantai.

E.Konsep Morfologi
Konsep morfologi mengkaji bentuk-bentuk permukaan bumi. Bentuk-bentuk permukaan Bumi dihasilkan oleh tenaga dari dalam dan luar permukaan Bumi, misalnya bentuk lahandi hilir sungai membentuk kipas aluvial akibat proses sedimentasi.

F.Konsep Aglomerasi.

Konsep Aglomerasi mengkaji tentang pemusatan atau pengelompokan suatu fenomena di permukaan Bumu, Misalnya pemusatan kawasan perumahan di suatu kota yang bersifat terpadu atau pemusatan kawasan industri di suatu wilayah yang bersifat terpadu.

G.Konsep Nilai Guna
Konsep Nilai guna mengkaji kegunaan suatu wilayah berdasarkan potensi yang dimilikinya. Karakteristik penduduk suatu wilayah dapat menentukan nilai guna suatu wilayah, misalnya penduduk di kawasan pantai mengelola kawasan tersebut menjadi tempat pariwisata.

H.Konsep Diferensiasi Area
Konsep diferensiasi area berkaitan dengan perbedaan karakteristik antarwilayah. Perbedaan karakteristik bermacam-macam, yaitu dapat berupa bentang alam, karakteistik pembangunan, perekonomian, atau kependudukan. Setiap wilayah terbentuk karena adanya interaksi berbagai unsur dan fenomena sehingga memiliki corak yang berbeda.

I.Konsep Keterkaitan Keruangan.
Konsep keterkaitan keruangan mengkaji tentang derajat saling membutuhkan antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya.Keterkaitan keruangan menyangkut berbagai fenomena geosfer seperti fenomena alam, biotik, dan sosial. Misalnya perbedaan potensi mendukung keterkaitan dalam memenuhi kebutuhan penduduk.

J.Konsep Interaksi dan Interdependensi
Konsep Interaksi dan Interdependensi mengkaji tentang Interaksi antarwilayah yang terjadi karena perbedaan karakteristik. Interaksi dapat berupa pertukaran aliran manusia, barang, budaya. Interdepedensi berarti saling ketergantungan suatu wilaah dengan wilayah lain, seperti contoh wilayah perdesaan membutuhkan barang jadi yang diproduksi di daerah perkotaan, begitu juga daerah perkotaan membutuhkan sumber makanan yang berasal dari daerah perdesaan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks Deskripsi Tentang Tari Remo

Sinopsis dan Teks Ulasan Novel Rindu Karya Tere Liye

Sinopsis dan Teks Ulasan Novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin